Beberapa professional di bagian arsitektur mempunyai peranan dalam lakukan publikasi pada warga akan utamanya green building. Mereka ialah the agent of change yang bukan sekedar bicara bangunan dari bagian peranan serta estetika, dan juga aman, sehat serta irit daya,” tutur Naning Adiwoso.
Pencetus serta Ketua Green Building Council Indonesia sebagai satu diantara dewan juri persaingan Onduline Green Roof Award (OGRA) 2019 buat karya-karya di bagian konstruksi serta arsitektur berkepanjangan (suistanable contruction) yang konsentrasi pada design atap rumah tropis.
Aplikasi design atap hijau memang dapat dibuktikan dapat mengakali pemakaian daya yang boros. “Beban AC serta penerangan dalam suatu bangunan, baik rumah atau bangunan komersial itu lumayan tinggi.
Karena itu itu, penentuan bahan atap rumah harus dilihat supaya memberikan faedah berkepanjangan buat bangunan tersebut. Peletakan atap hijau bisa kurangi suhu sampai 30 derajat celcius waktu cuaca panas. Penghuni bertambah nyaman, rumah jadi irit daya.
Hal itu yang menggerakkan produsen atap mudah memiliki bahan baku bitumen, serat selulosa, organik, resin serta mineral-mineral yang ramah lingkungan Onduline Indonesia, mengadakan kembali OGRA 2019 dengan topik “Tropical Green Roof System” dengan hadiah sejumlah 75 juta rupiah.
“Kompetisi ini terbuka buat karya-karya yang mempunyai konseptual serta berkepanjangan berkaitan keperluan design atap yang kuat namun ramah lingkungan serta pas untuk wilayah tropis, serta tahun 2019 jadi persaingan design ke-4 kalinya yang diadakan oleh Onduline semenjak tahun 2013” tutur Country Director PT Onduline Indonesia.
Menurut Tatok, Onduline Indonesia mengadakan persaingan ini untuk meningkatkan perspekif baru mengenai hari esok dunia konstruksi, arsitektur serta property.
Lewat persaingan ini diinginkan ada arsitek-arsitek muda harga sepeda polygon berpotensi yang nanti bisa menjadi penerus perancang proyek-proyek property inovatif di Indonesia.
Persaingan ini terbuka buat beberapa arsitek, desainer interior, perencana, insinyur, pemilik project, developer serta perusahaan konstruksi yang sudah profesinya minimum setahun.
Persaingan ini dapat dibarengi oleh arsitek independent serta tidak harus masuk dengan asosiasi ikatan professional.
Bentuk bangunan dapat juga berbentuk gedung komersial (high rise), tempat tinggal, resort serta bangunan yang lain. Luas bangunan atap mulai 150 sampai 350 m2. “Tidak harus project jadi, karya yang dilibatkan bisa cuma konseptual design” tambah Tatok.
Karya-karya yang berlomba-lomba akan dievaluasi harga helm ink oleh beberapa team juri yang berdiri sendiri, dengan memakai beberapa rumor bangunan tropis berkepanjangan jadi tolok ukur.
Salah satunya terkait dengn efek estetika serta konstektual dan pengembangan serta transferability (dapat diaplikasikan) bisa menjadi alasan kualitas karya yang dilombakan.
Beberapa peserta diinginkan bisa memberi ide yang suistanable namun indah dilihat dalam menjawab persoalan lingkungan, potensi tahan air serta skema drainase berkaitan perancangan atap rumah ramah lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar